1. Persiapan
a. Penentuan demolished area dan daerah kerja. Dalam analisis ini akan dibahas lokasi pembobokan sebagai berikut :
· Basement 1, Contiguous Bored Pile, Capping Beam, dan Retaining Wall As R.C6 / As R.18 – R.20
· Basement 2, Contiguous Bored Pile, Capping Beam, dan Retaining Wall As R.C6 / As R.18 – R.20
b. Proses marking area pembobokan dan area aman dari reruntuhan pembobokan.
c. Pemasangan terpal dan tripleks pada slab jika lokasi reruntuhan akan mengenai slab eksisting dibawahnya.
d. Persiapkan kebutuhan air sebagai proteksi terhadap debu.
e. Pemasangan scaffolding pada pelat atau balok. Sebagian pelat atau balok akan kehilangan tumpuannya sehingga dibutuhkan scaffolding untuk menahan gaya yang terjadi.
*Analisis kebutuhan scaffolding terlampir.
f. Pemilihan alat hancur yang digunakan berdasarkan aksesibilitas lokasi, luas area pelaksanaan, dan besar pengaruh alat hancur terhadap struktur sekitar.
2. Pelaksanaan
a. Batas daerah yang akan dibobok (yang telah demarking), dicutter terlebih dahulu.
b. Jaga kelurusan tulangan.
c. Setelah dilakukan pembobokan bersihkan tulangan stek dari sisa beton yang menempel dengan sikat besi.
d. Dilarang membengkokkan tulangan stek jika tidak perlu.
e. Pola retakan tidak boleh terjadi pada daerah yang tidak dibobok.